logo Kompas.id
β€Ί
Nusantaraβ€ΊPenjemputan Paksa Jenazah...
Iklan

Penjemputan Paksa Jenazah Pasien Covid-19, Memalukan Sekaligus Mematikan

Dalam tujuh hari terjadi tiga kali penjemputan paksa jenazah pasien Covid-19 di Batam. Peristiwa serupa terus berulang karena pemerintah gagal membantu warga memahami bahaya wabah yang sebenarnya.

Oleh
PANDU WIYOGA
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/t7Zaizw2ofBT3etL3BJ0TVHve5s=/1024x684/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F03%2F306d59f0-28f1-4405-9622-facc50d53dca_jpeg.jpg
KOMPAS/PANDU WIYOGA

Suasana Asrama Haji Kota Batam, Kepulauan Riau, yang dijadikan tempat karantina bagi orang-orang dalam pemantauan yang menjalin kontak dekat dengan pasien positif Covid-19, Selasa (3/3/2020).

Dalam tempo tujuh hari terjadi tiga kali penjemputan paksa jenazah pasien Covid-19 di Batam, Kepulauan Riau. Orang-orang nekat menyerbu rumah sakit tanpa sadar ada risiko maut yang mengintai. Peristiwa itu terus berulang karena pemerintah gagal membantu warga memahami bahaya Covid-19 yang sebenarnya.

Wajah-wajah lelah terlihat di sepanjang lorong laboratorium Balai Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit atau BTKLPP Kelas I Batam. Selama empat bulan terakhir, tempat itu menjadi satu-satunya lokasi pengetesan sampel usap pasien dengan menggunakan metode reaksi berantai polimerase (PCR) di Kepri.

Editor:
aufrida wismi
Bagikan