logo Kompas.id
β€Ί
Nusantaraβ€ΊMemopulerkan Borobudur Lewat...
Iklan

Memopulerkan Borobudur Lewat Kuliner Lokal Kekinian

Warga sekitar kawasan Candi Borobudur, Jawa Tengah, antusias mengembangkan potensi kuliner dengan bahan baku lokal. Kuliner kekinian itu diharapkan menjadi oleh-oleh khas yang dapat meningkatkan kunjungan wisatawan.

Oleh
REGINA RUKMORINI
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/A4VUx23guh3_BiYxQIuwuNj68Xg=/1024x685/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F08%2F20200822egiB-donat_1598088106.jpg
KOMPAS/REGINA RUKMORINI

Getuk bakar bermerek Tuk Bar produksi Rini Wijayanti, warga Desa Bumiharjo, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, pekan lalu.

Kawasan Borobudur, selama berpuluh tahun, bisa jadi hanya sebatas dikenal dari sisi muatan budaya dan seni terkait peninggalan candi. Ekonomi rakyat yang berkembang di sekitarnya pun tak jauh dari seni kriya dan lukis. Namun, seiring waktu, kreativitas masyarakat kian berkembang. Sebagian warga mulai mencari jalan agar kawasan ini kian populer dari sisi kekayaan kuliner.

Upaya mengangkat kuliner ciri khas Borobudur salah satunya dilakukan warga Desa Borobudur, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Maidar Sutomo (61), dengan menggunakan bahan baku setempat, yaitu singkong atau ubi. Bergelut dengan dunia kuliner sejak 2011, dia sudah membuat beragam variasi makanan berbahan singkong, antara lain brownies, bolu gulung, kue semprong, dan es krim.

Editor:
Gregorius Magnus Finesso
Bagikan