logo Kompas.id
β€Ί
Nusantaraβ€ΊPerkuat Koordinasi...
Iklan

Perkuat Koordinasi Antarlembaga untuk Mitigasi Erupsi Merapi

Rencana kontingensi untuk mitigasi bencana erupsi Merapi telah disusun, di antaranya mengacu protokol kesehatan Covid-19. Koordinasi antarlembaga perlu diperkuat agar penanganan bencana bisa dilakukan secara terukur.

Oleh
NINO CITRA ANUGRAHANTO
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/Z-X7TfWJzBvfN8_rM_h9ds05Ck4=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F08%2Fecb98e16-c94d-4b8b-9e70-96c4cb6b80e8_jpg.jpg
KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO

Puncak Gunung Merapi terlihat dari kawasan wisata Selo, Kecamatan Selo, Boyolali, Jawa Tengah, Sabtu (1/8/2020). Sejumlah tempat usaha wisata baru terus bermunculan di kawasan pegunungan antara Gunung Merapi dan Merbabu itu. Kawasan Selo kian berkembang menjadi salah satu destinasi wisata andalan Boyolali.

YOGYAKARTA, KOMPAS β€” Penyesuaian rencana kontingensi mitigasi bencana erupsi Gunung Merapi di perbatasan Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah selesai disusun mengacu protokol kesehatan Covid-19. Koordinasi antarlembaga perlu diperkuat agar penanganan bencana dilakukan secara terukur.

”Intinya, kami sudah menyusun rencana kontingensi itu. Skenarionya berdasarkan rekomendasi BPPTKG (Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi). Ada bahaya dengan tingkat IV-V yang menyangkut tujuh desa dari tiga kecamatan, yaitu di Kecamatan Turi, Pakem, dan Cangkringan,” kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Istimewa Yogyakarta (BPBD DIY) Biwara Yuswantana dalam kegiatan Simulasi Penanggulangan Bencana pada Masa Covid-19 di Yogyakarta, Selasa (25/8/2020).

Editor:
Gregorius Magnus Finesso
Bagikan