logo Kompas.id
β€Ί
Nusantaraβ€ΊPemkot Palu Minta Lahan Huntap...
Iklan

Pemkot Palu Minta Lahan Huntap Jangan Diganggu

Pemerintah Kota Palu meminta warga di dua kelurahan di daerah itu tak mengganggu pembangunan hunian tetap bagi warga penyintas bencana di lahan yang masih disengketakan. Warga akan diberi lahan garapan.

Oleh
VIDELIS JEMALI
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/oxVYtpM0P50lnE2VvqZOLvwOWd4=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F07%2Fdc29d2f6-0e2c-435e-9299-e8d8a1edc417_jpg.jpg
KOMPAS/VIDELIS JEMALI

Sebagian lahan yang sudah digusur untuk pembangunan hunian tetap penyintas bencana di Kelurahan Talise Valangguni, Kecamatan Mantikulore, Kota Palu, Sulawesi Tengah, Selasa (21/7/2020).

PALU, KOMPAS β€” Pemerintah Kota Palu, Sulawesi Tengah, meminta warga yang mengklaim lahan yang akan dibangun hunian tetap bagi penyintas bencana tak mengganggu proses pembangunan yang dilakukan. Pemerintah tengah menyiapkan solusi dengan menyediakan lahan garapan bagi warga yang mengklaim lahan itu. Penyediaan hunian tetap harus didahulukan karena menyangkut masalah kemanusiaan.

”Jangan diganggu pembangunan yang berlangsung di lokasi. Warga mau menggarap lahan yang sedang dikerjakan untuk pembangunan hunian tetap, itu tidak bisa. Tolonglah dibantu,” kata Wali Kota Palu Hidayat saat acara peletakan batu pertama pembangunan kompleks sekolah di lokasi hunian tetap penyintas bencana di Kelurahan Tondo, Kecamatan Mantikulore, Kota Palu, Sulteng, Selasa (28/7/2020). Kompleks sekolah tersebut dibangun Yayasan Buddha Tzu Chi yang sebelumnya telah membangun hunian tetap (huntap) di dekat lokasi pembangunan sekolah.

Editor:
aufrida wismi
Bagikan