logo Kompas.id
β€Ί
Nusantaraβ€ΊAnak-anak Berkebutuhan Khusus ...
Iklan

Anak-anak Berkebutuhan Khusus Membingkai Masa Depan dari Rumah

Rumah jadi pusat belajar dan ilmu pengetahuan penuh bagi anak berkebutuhan khusus selama pandemi. Ada yang tetap bisa sekolah dari rumah, tetapi beberapa putus sekolah lantaran perekonomian orang tua terdampak Covid-19.

Oleh
SUCIPTO
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/ZpSihxy7ngu8kgCSMhqokkIhAyU=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F07%2Fdc8e4da4-4dc9-4ff5-a404-6c1260ba7bcb_jpg.jpg
KOMPAS/SUCIPTO

Fitriani (45) di tengah kedua putranya, Haris Octavianto (20) di kiri dan Arief Fadillah (16), di sebelah kanannya, di sela-sela belajar di rumah di Kelurahan Gunung Bahagia, Balikpapan Selatan, Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, Senin (20/7/2020). Selama masa pandemi, Fitriani merangkap menjadi guru dan orangtua mendampingi kedua putranya yang berkebutuhan khusus.

Selama pandemi Covid-19 masuk ke Indonesia, rumah kembali menjadi pusat pembelajaran dan ilmu pengetahuan penuh bagi anak-anak berkebutuhan khusus. Orangtua, siswa, dan guru berjibaku dengan jarak agar terus terhubung dan membuat rumah jadi tempat paling aman bagi anak. Beberapa anak terpaksa berhenti sekolah karena perekonomian orang tua terdampak pandemi.

Fitriani (45) baru saja pulang dari Sekolah Luar Biasa Tunas Bangsa Balikpapan, Kalimantan Timur, sekitar pukul 10.30 Wita, Senin (20/7/2020). Ia membawa amplop coklat berisi belasan lembar bahan ajar untuk Arief Fadillah (16), putra keduanya yang tengah berbaring menonton televisi di ruang tengah.

Editor:
nelitriana
Bagikan