logo Kompas.id
β€Ί
Nusantaraβ€ΊSikap Kritis yang Berujung...
Iklan

Sikap Kritis yang Berujung Intimidasi

Realokasi anggaran untuk penanganan Covid-19 di Biak Numfor, Papua, berujung perselisihan. Penyebabnya ditengarai karena tidak transparannya pemerintah setempat.

Oleh
Edna C Pattisina
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/ne8pXAezPrKRhSSmPkarn6jBeDE=/1024x497/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F07%2FAktivitas-pedagang-ikan-Biak_90544499_1595170172.jpg
KOMPAS/FABIO M LOPES COSTA

Aktivitas warga yang berjualan ikan di pasar di Kabupaten Biak Numfor, Papua, Jumat (28/2/2020).

Realokasi anggaran untuk penanganan Covid-19 di Biak Numfor, Papua, berujung perselisihan. Penyebabnya ditengarai karena tidak transparannya pemerintah setempat. Anggota DPRD Biak Numfor, Jhon Mandibo, yang mempertanyakan realokasi anggaran itu, justru menerima ancaman pembunuhan. Ia juga mengaku dipukul koleganya di DPRD.

Suasana di ruang kerja ketua DPRD Kabupaten Biak Numfor, Kamis (7/7/2020) sore, memanas. Di rekaman yang diterima Kompas terdengar suara Ketua DPRD Biak Numfor Milka Rumaropen berteriak-teriak meminta semua tenang. ”Bapak Bupati, saya minta dengan hormat,” kata Milka berkali-kali meminta Bupati Herry Ario Naap untuk keluar.

Editor:
kompascetak
Bagikan