logo Kompas.id
β€Ί
Nusantaraβ€ΊMinim Pengawasan, Mobilitas di...
Iklan

Minim Pengawasan, Mobilitas di Pantura Barat Jateng Tingkatkan Risiko Covid-19

Sebulan terakhir, sejumlah pemerintah di pantura barat Jawa Tengah mulai mengendurkan pengawasan terhadap pendatang dan mobilitas orang. Padahal hal tersebut rawan memicu penambahan kasus positif Covid-19.

Oleh
KRISTI UTAMI
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/1_ivhUBgdh0kYlfADPT3K6pR5Ds=/1024x654/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F04%2FDSC08898_1588172169.jpg
KOMPAS/KRISTI UTAMI

Polisi mengarahkan pemudik untuk putar balik ke arah Jakarta di Gerbang Tol Pejagan, Brebes, Jawa Tengah, Rabu (29/4/2020). Hal ini dilakukan untuk menekan jumlah pemudik yang masuk ke Jateng.

BREBES, KOMPAS β€” Sejak dua pekan setelah Lebaran 2020, pengawasan terhadap pergerakan orang yang masuk dan keluar di Brebes, Jawa Tengah, mengendur. Gugus Tugas Percepatan Penanganan Coronavirus disease 2019 atau Covid-19 desa diandalkan untuk menyaring pendatang.

Laporan situasi Indonesia dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang dirilis pada Rabu (1/7/2020) menyebutkan, risiko penyebaran Covid-19 terus bertambah seiring meningkatnya mobilitas orang ke luar daerah atau luar provinsi. Hal ini menunjukkan, pengetatan pengawasan pergerakan orang masih diperlukan untuk menekan penyebaran.

Editor:
gesitariyanto
Bagikan