logo Kompas.id
NusantaraSi Raja Hutan Terusir dari...
Iklan

Si Raja Hutan Terusir dari Rimba, Mati Diracun Serangga

Selama Juni, ada dua kasus harimau sumatera mati diracun, satu ekor direlokasi, dan dua ekor direhabilitasi. Si raja hutan itu kini makin terusir dari rimbanyanya, bahkan mati diracun serangga.

Oleh
ZULKARNAINI/NIKSON SINAGA/YOLA SASTRA
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/oWRTtoMm98qJa73nqDKpoGH0Agk=/1024x683/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F07%2F20200702AIN_Harimau-Sumatera-1_1593686534.jpg
DOKUMENTASI FORUM KONSERVASI LEUSER

Proses neokropsi harimau sumatera yang mati diduga karena memakan racun serangga, di Kecamatan Trumon, Kabupaten Aceh Selatan, Provinsi Aceh, Minggu (28/6/2020).

Selama Juni, dua kasus kematian harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae) karena diracun ditemukan di Mandailing Natal, Sumatera Utara dan Aceh Selatan, Aceh. Sementara tiga ekor harimau direlokasi dan direhabilitasi. Harimau yang mendapat julukan si raja hutan itu justru terusir dari rimbanya dan mati karena racun serangga.

Rosa Rika Sriwahyuni, dokter hewan di Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh, menahan haru saat melakukan nekropsi pada seekor bangkai harimau sumatera, Minggu (28/6/2020), di sebuah perkebunan warga di Trumon, Aceh Selatan, berbatasan dengan Kawasan Ekosistem Leuser (KEL), rumah besar satwa lindung.

Editor:
aufrida wismi
Bagikan