logo Kompas.id
NusantaraPenambahan UPBB di Sumsel...
Iklan

Penambahan UPBB di Sumsel Terus Didorong

Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan menargetkan tambahan 50 unit pengolahan dan pemasaran bokar guna mengantisipasi rendahnya harga karet di Sumsel.

Oleh
RHAMA PURNA JATI
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/vUGHnwNSGGx0cfN7YYkSftsvbjU=/1024x655/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F03%2F2019%2F03%2Fa4%2Fa7d%2F20190309RAM__Menyadap+Karet+IIJPG%2F20190309RAM__Menyadap+Karet+IISILO_copy.jpg
KOMPAS/RHAMA PURNA JATI

Presiden Joko Widodo menyadap salah satu karet yang ada di kawasan Pusat Penelitian Karet Balai Penelitian Sembawa, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan, Sabtu (9/3/2019). Presiden menginstruksikan agar jalan di Indonesia dibangun dengan menggunakan aspal berbahan campuran karet untuk mendongkrak harga karet.

PALEMBANG, KOMPAS — Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan menargetkan penambahan 50 unit pengolahan dan pemasaran bokar atau UPBB di Sumsel hingga akhir tahun ini setelah pada semester pertama tahun ini jumlah UPBB bertambah 25 unit. UPBB penting untuk memotong rantai pasok karet di Sumsel yang masih panjang.

Kepala Bidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan Dinas Perkebunan Sumsel Rudi Arpian, dalam diskusi daring ”Intercroping pada Tanaman Karet, Strategi Pengembangan Tanaman Karet Berkelanjutan”, Senin (29/6/2020), menuturkan, perkembangan UPPB di Sumsel lebih cepat dari perkiraan. Saat ini sudah ada penambahan sebanyak 25 UPPB, dari yang semula berjumlah 217 UPPB pada akhir tahun 2019 menjadi 242 UPPB. Padahal, angka itu merupakan target hingga akhir tahun. ”Karena pencapaian ini, kami menargetkan tambahan UPPB mencapai 50 unit hingga akhir tahun 2020,” ujar Rudi.

Editor:
aufrida wismi
Bagikan