BENCANA ALAM
Gempa Disusul Dua Erupsi
Erupsi Gunung Merapi memunculkan kewaspadaan terhadap potensi munculnya awan panas karena runtuhnya kubah lava serta lontaran material vulkanik.
/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F06%2FSisa-Abu-Vulkanik-Letusan-Merapi_89998387_1592760219.jpg)
Hujan abu dari erupsi Gunung Merapi yang terjadi pada Minggu (21/6/2020) pagi mengotori badan mobil yang diparkir di tepi jalan di Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.
YOGYAKARTA, KOMPAS — Gunung Merapi di perbatasan Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta mengalami dua kali erupsi, Minggu (21/6/2020) pagi. Selama beberapa hari terakhir sebelum erupsi, Merapi mengalami peningkatan gempa vulkanik dalam. Meski begitu, status Merapi masih Waspada dan zona bahaya yang ditetapkan juga masih sama, yakni 3 kilometer dari puncak.
Berdasarkan data Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), erupsi pertama terjadi pada pukul 09.13. Erupsi itu beramplitudo 75 milimeter dengan durasi 328 detik dan tinggi kolom erupsi 6.000 meter di atas puncak. Saat erupsi, angin mengarah ke barat.
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi di halaman 15 dengan judul "Gempa Disusul Dua Erupsi".
Baca Epaper Kompas