logo Kompas.id
β€Ί
Nusantaraβ€ΊNyaris Terisolasi, Warga...
Iklan

Nyaris Terisolasi, Warga Mondoliko Menanti Relokasi

Aksesibilitas menuju Dukuh Mondoliko kian memperihatinkan setiap rob atau limpasan air laut menerjang, seperti yang terjadi beberapa pekan terakhir. Warga masih menyimpan harapan agar direlokasi ke lokasi yang tak jauh.

Oleh
ADITYA PUTRA PERDANA
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/CFG16C9RMObO8bsG3zjcOUwSChk=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F06%2F88322516-c627-4356-b173-a17c6889deba_jpg.jpg
KOMPAS/ADITYA PUTRA PERDANA

Warga berkendara sepeda motor di atas jalan cor sempit yang tergenang rob, dari arah Dukuh Mondoliko, Desa Bedono, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, Jumat (19/6/2020). Berjarak sekitar 8 kilometer dari perbatasan Kota Semarang-Kabupaten Demak, dukuh yang dihuni sekitar 120 keluarga itu kerap terkepung rob saat air laut pasang. Akibatnya, warga nyaris terisolasi.

Setiap banjir rob melanda kala air laut pasang, Dukuh Mondoliko di Desa Bedono, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, selalu dikepung genangan. Nyaris terisolasi karena minimnya aksesibilitas, warga mengharapkan relokasi.

Jumat (19/6/2020) sore, air laut setinggi 10-15 sentimeter (cm) menggenangi jalan cor selebar 1,5 meter yang menjadi satu-satunya akses masuk kampung. Warga yang berani dan terbiasa tetap mengendarai sepeda motor, sedangkan sebagian lagi enggan mengambil risiko karena jalan licin.

Editor:
Gregorius Magnus Finesso
Bagikan