logo Kompas.id
β€Ί
Nusantaraβ€ΊSaat Denyut Yogya Masih...
Iklan

Saat Denyut Yogya Masih Kehilangan Mahasiswa Rantau

Banyak mahasiswa belum kembali lagi ke perantauan di Yogyakarta. Kompleks indekos dan tempat-tempat tongkrongan tampak sepi. Tersisa mereka yang sejak awal masa pandemi tidak ingin pulang kampung.

Oleh
NINO CITRA ANUGRAHANTO
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/RAoQFgK6Lx5hxzTXrCViOkJHolQ=/1024x579/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F06%2Fba89c35b-1530-46bc-8467-8a6405b351a4_jpg.jpg
KOMPAS/NINO CITRA ANUGRAHANTO

Suasana indekos yang tampak sepi selama pandemi Covid-19, di Klebengan, Caturtunggal, Kabupaten Sleman, DIY, Jumat (19/6/2020). Warung burjo yang berada di dekat indekos itu pun masih tutup.

Kota Yogyakarta belum menggeliat lagi sejak dilanda pandemi. Lorong-lorong kampung dan jalanan sekitar kampus, yang biasanya disesaki para mahasiswa rantau, masih sunyi.

Menelusuri salah satu kompleks indekos di pedukuhan Klebengan, Desa Caturtunggal, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jumat (19/6/2020), rumah-rumah sewa masih tampak lengang. Beberapa sepeda motor yang terparkir di rumah indekos berselimut debu tebal. Lebih dari dua bulan kendaraan itu ditinggal sang pemilik.

Editor:
Gregorius Magnus Finesso
Bagikan