logo Kompas.id
›
Nusantara›Penolakan Warga Makassar...
Iklan

Penolakan Warga Makassar Meluas, Tindakan Tegas Diperlukan

Aksi penolakan tenaga kesehatan dan tes cepat terus meluas di Makassar. Akademisi menilai hal ini sebagai buah kebijakan penanganan Covid-19 yang kurang tegas dan tidak transparan.

Oleh
Reny Sri Ayu
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/yF229rJ1H1Jm2VSb0VhcPLqjlnQ=/1024x768/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F06%2F1DE196BB-EFD3-4A52-B76E-0AB5ADEF6C75_1591591475.jpeg
KOMPAS/RENY SRI AYU

Sebuah spanduk dipasang pada pagar besi yang berfungsi sebagai portal, di Kawasan Jalan Barukang, Makassar, Minggu (7/6/2020). Warga memasang spanduk menolak tes cepat yang gencar dilakukan Pemkot Makassar

MAKASSAR, KOMPAS - Aksi penolakan warga di Kota Makassar, Sulawesi Selatan terhadap tenaga kesehatan dan program tes cepat Covid-19, kian meluas. Adapun pengambilan paksa jenazah pasien positif Covid-19 juga terjadi. Akademisi menilai hal ini sebagai buah kebijakan penanganan Covid-19 yang kurang tegas dan tidak transparan.

Di Makassar, spanduk dan portal penolakan kembali dipasang warga pada Senin (8/6/2020). Spanduk berisi pesan penolakan tersebut seperti terpantau di sepanjang Jalan Rajawali, sejumlah permukiman di sekitar Stadion Mattoangin, dan beberapa kawasan lain. Sebagian warga bahkan berjaga-jaga di mulut gang atau jalan. Sebelumnya, spanduk tersebar cukup banyak di kawasan utara Kota Makassar.

Editor:
Gregorius Magnus Finesso
Bagikan