logo Kompas.id
β€Ί
Nusantaraβ€ΊPetambang Minyak Ilegal Bangun...
Iklan

Petambang Minyak Ilegal Bangun Jalur Pipa Distribusi

Pandemi Covid-19 tidak menyurutkan aktivitas tambang ilegal, malah justru membuat makin marak. Para petambang bahkan nekat membangun jalur pipa sepanjang 5,6 kilometer untuk memudahkan distribusi hasil minyak curian.

Oleh
IRMA TAMBUNAN
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/hw8Dkr1vyN-yXy8trhsptUcltMY=/1024x617/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F06%2F782eb649-d911-4eb8-a631-87b24f4ca44e_jpg.jpg
KOMPAS/IRMA TAMBUNAN

Praktik tambang minyak ilegal berlangsung terorganisasi dalam kawasan hutan tanaman industri di Kabupaten Sarolangun, Rabu (4/6/2020), Jambi. Untuk memudahkan distribusi hasil minyak curiannya, para pekerja tambang membangun jalur pipa sepanjang 5,6 kilometer.

SAROLANGUN, KOMPAS β€” Praktik tambang minyak ilegal berlangsung secara terorganisasi dalam kawasan hutan tanaman industri di Kabupaten Sarolangun, Jambi. Para petambang bahkan nekat membangun jalur pipa sepanjang 5,6 kilometer untuk memudahkan distribusi hasil minyak curiannya. Pandemi Covid-19 tidak menyurutkan aktivitas tambang ilegal, malah justru membuat semakin marak.

Aktivitas pengeboran liar itu menyebar di tengah konsesi tanaman pokok sengon. Pantauan Kompas, Rabu hingga Kamis (3-4/6/2020), ada lebih dari seratus titik pengeboran beroperasi di sana. Dari tiap-tiap sumur, hasil minyak dialirkan lewat jalur pipa yang terhubung menuju bak-bak penampungan. Selanjutnya, dari bak penampung, minyak dialirkan lagi menuju sebuah lokasi terminal yang berjarak 5,6 kilometer.

Editor:
aufrida wismi
Bagikan