logo Kompas.id
โ€บ
Nusantaraโ€บPetani Kopi Arabika di Solok...
Iklan

Petani Kopi Arabika di Solok Selatan Kesulitan Jual Hasil Panen

Para petani kopi arabika di Solok Selatan, Sumatera Barat, kesulitan menjual hasil panen akibat pandemi Covid-19 tiga bulan terakhir. Hasil panen petani tidak tertampung oleh prosesor dan harganya anjlok.

Oleh
YOLA SASTRA
ยท 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/QEPc2uSnjQiDq3IIXH0RPWbsWxA=/1024x722/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F06%2FWhatsApp-Image-2020-06-02-at-16.45.26_1591102310.jpeg
Kompas

Warga sedang mengolah kopi arabika merah baru dipetik (cherry) di Nagari Lubuk Gadang, Kecamatan Sangir, Solok Selatan, Sumatera Barat, Kamis (28/5/2020).

PADANG, KOMPAS -- Para petani kopi arabika di Solok Selatan, Sumatera Barat, kesulitan menjual hasil panen akibat pandemi Covid-19 tiga bulan terakhir. Hasil panen petani tidak tertampung oleh prosesor dan harganya anjlok. Petani berharap pemerintah bisa mengintervensi harga agar petani tidak merugi.

Kristiono (48), Ketua Kelompok Tani Camintoran Sepakat, Selasa (2/6/2020), mengatakan, harga kopi arabika merah baru dipetik (cherry) sempat anjlok menjadi Rp 4.000 per kilogram sekitar tiga bulan. Baru seminggu terakhir harga cherry naik menjadi Rp 5.000 per kilogram. Dalam kondisi normal, harga cherry sekitar Rp 10.000 per kilogram.

Editor:
aufrida wismi
Bagikan