logo Kompas.id
โ€บ
Nusantaraโ€บIndustri Rokok Lesu, Petani...
Iklan

Industri Rokok Lesu, Petani Cengkeh Sulawesi Utara Tak Punya Modal Awal Jelang Panen

Jelang musim panen, petani cengkeh Sulawesi Utara kebingungan mencari sumber modal awal serta pihak pembeli. Sebagai solusi, badan usaha milik desa didorong untuk melebarkan aktivitas ke ranah penjualan cengkeh.

Oleh
KRISTIAN OKA PRASETYADI
ยท 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/KSJF7CKnD-QnC3cGaWSEY3G_9CA=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F09%2Fd8145cf0-7bab-41f5-84b8-2118cf3d843e_jpg.jpg
KOMPAS/KRISTIAN OKA PRASETYADI

Seorang buruh menunjukkan cengkeh kering di gudang cengkeh, Kamis (12/9/2019), di Jalan Sam Ratulangi 384, Ranotana, Kecamatan Sario, Manado, Sulawesi Utara. Panen raya yang berlangsung sejak Juni lalu menyebabkan pasokan cengkeh membeludak sehingga harga jatuh ke kisaran Rp 75.000 per kilogram.

MANADO, KOMPAS โ€” Jelang musim panen, petani cengkeh Sulawesi Utara kebingungan mencari sumber modal awal dan pembeli. Sebagai solusi, badan usaha milik desa didorong untuk melebarkan aktivitas ke ranah penjualan cengkeh. Petani juga dapat mengajukan pinjaman ke bank.

Eddy Sepang, tokoh petani cengkeh ketika dihubungi dari Manado, Selasa (26/5/2020), mengatakan, Sulut akan memasuki masa panen cengkeh akhir Juni 2020. Kendati begitu, wabah Covid-19 menyebabkan petani tidak memiliki modal awal untuk mempersiapkan panen.

Editor:
Siwi Yunita
Bagikan