logo Kompas.id
NusantaraPemudik Berisiko di Tegal...
Iklan

Pemudik Berisiko di Tegal Disambut Gotong Royong Karantina

Pesisir pantai utara bagian barat Jawa Tengah bersiap menekan laju persebaran Covid-19 yang berisiko dibawa para pemudik. Mereka bergerak mulai dari membuat tempat karantina hingga menyiapkan kampung siaga.

Oleh
KRISTI UTAMI
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/bKe6YEMMPLE49fLJ0Yt78ITAC2k=/1024x642/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F04%2FDSC07810_1586777538.jpg
KOMPAS/KRISTI UTAMI

Warga berjalan di dekat spanduk kampung siaga di Desa Slawi Kulon, Kecamatan Slawi, Kabupaten Tegal, Senin (13/4/2020). Desa tersebut dicanangkan sebagai kampung siaga Covid-19 setelah satu pasien positif Covid-19 dari desa tersebut dinyatakan meninggal.

Keputusan pemerintah pusat untuk tidak melarang masyarakat mudik membuat sejumlah pihak di wilayah pesisir pantura bagian barat Jawa Tengah kerepotan. Di tengah tanggung jawab mengamankan warga di daerah dari ancaman Coronavirus disease 2019 atau Covid-19, sejumlah pihak masih harus mengantisipasi masuknya virus yang berpotensi dibawa para pemudik.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan sebagai Menteri Perhubungan ad interim menekankan, hingga kini pemerintah masih sebatas mengimbau masyarakat untuk tidak mudik, bukan melarang mudik (Kompas, 13/4/2020).

Editor:
gesitariyanto
Bagikan