logo Kompas.id
Nusantara”Menyalakan Lilin” di Tengah...
Iklan

”Menyalakan Lilin” di Tengah ”Kegelapan” Pesisir

Aksi nyata yang telah dinyalakan Mashadi dan warga Dukuh Pandansari sejak beberapa tahun lalu semoga bisa menerangi pemikiran warga di daerah lain yang mengalami kerusakan kawasan pesisir untuk melakukan aksi serupa.

Oleh
KRISTI UTAMI
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/JEs-7xUvXrJlbRCyBV7Y5pJXhVM=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2018%2F05%2F514537_getattachment920acf1a-4691-48b6-bed8-44f1f837ad61505925.jpg
Kompas/Aditya Putra Perdana

ILUSTRASI. Para pengunjung berjalan di kawasan Tracking Mangrove, Dukuh Pandansari, Desa Kaliwlingi, Kecamatan Brebes, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, Minggu (4/2/2018). Dari tambak yang tergerus abrasi, dukuh Pandansari berbenah. Kini, daerah tersebut menjadi kawasan ekowisata yang kerap dikunjungi para wisatawan.

”Lebih baik menyalakan lilin daripada mengutuki kegelapan”. Ungkapan politikus asal Amerika Serikat, Adlai Stevenson, yang dialamatkan kepada lawan politiknya, Eleanor Roosevelt, ini menjadi bahan bakar Mashadi (48) untuk menyalakan api semangat warga pesisir Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, dalam memerangi kerusakan lingkungan.

Sejak 1995, pesisir Dukuh Pandansari, Desa Kaliwlingi, Kecamatan Brebes, Kabupaten Brebes, rusak karena budidaya udang yang tidak memperhatikan kelestarian lingkungan serta adanya kenaikan muka air laut. Kondisi tersebut menjadi semakin parah pada tahun 2000-an. Kala itu, hampir 1.200 hektar lahan tambak milik warga hilang diterjang abrasi.

Editor:
nelitriana
Bagikan