logo Kompas.id
β€Ί
Nusantaraβ€Ί15 Orang Meninggal akibat DBD ...
Iklan

15 Orang Meninggal akibat DBD di Jabar pada Periode Januari-Februari 2020

Pemberantasan sarang nyamuk menjadi salah satu cara paling efektif untuk mencegah penyebaran demam berdarah dengue atau DBD. Namun, hal ini mesti dilakukan secara serentak agar nyamuk tidak bersarang di tempat lain.

Oleh
TATANG MULYANA SINAGA
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/ppJDEZweXmeF_dsUmFhOncMWYcI=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F02%2F20190220_ENGLISH-PERUBAHAN-IKLIM_E_web_1550672842.jpg
KOMPAS/BAHANA PATRIA GUPTA

Kader pemantau jentik memeriksa bak mandi warga di RW VIII, Kelurahan Wonokromo, Kecamatan Wonokromo, Surabaya, Jumat (1/2/2019).

BANDUNG, KOMPAS – Pemberantasan sarang nyamuk terus digencarkan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk mencegah penyebaran demam berdarah dengue atau DBD. Tercatat pada periode Januari-Februari 2020, sejumlah 15 orang meninggal akibat DBD di Jabar.

Di periode yang sama tahun lalu, jumlah korban jiwa mencapai 49 orang. Walakin, Kepala Dinas Kesehatan Jawa Barat Berli Hamdani menyatakan, penurunan angka kematian tersebut tidak dapat disimpulkan bahwa pencegahan DBD sudah optimal. Sebab, tingginya kasus DBD di 2019 dikarenakan siklus lima tahunan.

Editor:
Bagikan