logo Kompas.id
β€Ί
Nusantaraβ€ΊKekerasan Berbulan-bulan yang ...
Iklan

Kekerasan Berbulan-bulan yang Menyisakan Trauma

Perundungan juga membuat korban mengalami penurunan prestasi, tidak percaya diri, membenci diri sendiri, hingga paling fatal berujung percobaan bunuh diri.

Oleh
Regina Rukmorini
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/1S_7SPSKAWao_yy6rb9Qc7n4kYw=/1024x768/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F02%2F20200217egiC-kekerasan_1582020510.jpg
KOMPAS/REGINA RUKMORINI

CA (16) berbaju merah jambu, dikunjungi oleh sejumlah tamu dari Universitas Muhammadiyah Purworejo dan dari Dinas Sosial Kabupaten Purworejo, Senin (17/2/2020). Tamu-tamu dari luar tersebut berdatangan untuk menengok kondisi Ca yang saat ini masih tidak mau kembali ke sekolah.

Hampir seminggu berlalu, DS (72) belum bisa melupakan kekerasan yang menimpa cucunya, CA (16). Warga Desa Tamansari, Kecamatan Butuh, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, itu ikut merasa terluka dan sakit hati hingga enggan menerima permohonan maaf dari keluarga pelaku yang disampaikan beberapa waktu lalu.

”Saya bilang kepada mereka, silakan saja minta maaf kepada Tuhan,” ujarnya dingin, Senin (17/2/2020). CA menjadi korban perundungan yang dilakukan tiga rekannya di salah satu SMP di Kecamatan Butuh, Selasa (11/2). Dua pelaku, TP (15) dan DF (15), merupakan kakak kelasnya, dan satu orang lainnya, UH (14), teman sekelas. Mereka menendangi dan memukuli korban menggunakan gagang sapu. Hasil pemeriksaan dokter yang disaksikan SR (47), ibu korban, kekerasan itu mengakibatkan leher, kaki, paha, dan pinggang CA lebam.

Editor:
Bagikan