logo Kompas.id
β€Ί
Nusantaraβ€ΊPengerukan Tak Maksimal, Dua...
Iklan

Pengerukan Tak Maksimal, Dua Desa di Sidoarjo Terus Tergenang

Banjir yang melanda Desa Kedungbanteng dan Desa Banjarasri, Kecamatan Tanggulangin, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, selama lebih dari sebulan, hingga hari ini belum surut.

Oleh
RUNIK SRI ASTUTI
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/WkYegNgGuJ6Z60kA1QO1sYEhQ38=/1024x1486/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F02%2Fe3142a7e-9725-4b43-8a3e-702360ba7435_jpg.jpg
Kompas/Bahana Patria Gupta

Aisyah menggendong anaknya, Adiba, saat banjir melanda Desa Kedung Banteng, Kecamatan Tanggulangin, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, Kamis (6/2/2020). Banjir dengan ketinggian 40-70 sentimeter ini berlangsung sejak akhir Desember 2019.

SIDOARJO, KOMPAS β€” Banjir yang melanda Desa Kedungbanteng dan Desa Banjarasri, Kecamatan Tanggulangin, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, selama lebih dari sebulan, sampai hari ini belum surut. Air bahkan meninggi setiap hujan datang lagi. Upaya pengerukan sungai dan saluran yang dilakukan oleh pemerintah daerah beberapa waktu lalu belum berdampak signifikan.

Berdasarkan pantauan Kompas di lokasi banjir, Kamis (6/2/2020), ketinggian air di permukiman warga mencapai 40 sentimeter (cm). Di jalanan dan sejumlah titik permukiman yang lebih rendah, ketinggian genangan mencapai 50 cm. Air menggenang seperti kolam tidak mengalir. Air di sungai dan saluran pun penuh.

Editor:
agnespandia
Bagikan