logo Kompas.id
β€Ί
Nusantaraβ€Ί1,5 Tahun Berselang, Sebagian ...
Iklan

1,5 Tahun Berselang, Sebagian Warga Lombok Masih Trauma

Selang 1,5 tahun pascagempa bumi yang mengguncang Lombok, Nusa Tenggara Barat, sebagian besar penyintas telah kembali dan menetap di hunian tetap masing-masing. Kendati demikian, sebagian di antara mereka masih trauma.

Oleh
ISMAIL ZAKARIA
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/PfzbnxiOmkh9DO8im_683nO0O2Y=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F11%2F20191103ismailzakaria_20191103ZAK-Foto-Tematik-Bencana1_125995_INR_1572771950.jpg
KOMPAS/ISMAIL ZAKARIA

Penyintas gempa di Dusun Trengan Daya, Desa Pemenang Timur, Kecamatan Pemenang, Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat, Kamis (31/10/2019) saling bergotong royong untuk membuat berugak sekenam (gazebo enam tiang) di atas pondasi rumahnya yang rusak akibat gempa pada 2018 lalu. Berugak itu akan digunakan sebagai tempat tinggal sementara karena hingga lebih setahun pascagempa, mereka belum juga mendapat kepastian kapan hunian tetap (huntap) akan dibangun oleh pemerintah.KOMPAS/ISMAIL ZAKARIA (ZAK)31-10-2019

MATARAM, KOMPAS – Selang 1,5 tahun pascagempa bumi yang mengguncang Lombok, Nusa Tenggara Barat, sebagian besar penyintas telah kembali dan menetap di hunian tetap masing-masing. Mereka juga telah kembali beraktivitas seperti biasa. Hanya saja, terbatasnya pengetahuan dan pengalaman tentang bencana, membuat mereka masih dilanda kekhawatiran akan bencana serupa di waktu mendatang.

Meski telah kembali ke rumah dan beraktivitas seperti biasa, para penyintas mengaku belum sepenuhnya bisa menghilangkan trauma atas gempa yang melanda Lombok. Apalagi dampaknya begitu terasa. Bahkan, meski sudah tinggal di RTG, kekhawatiran terhadap terjadinya gempa serupa.

Editor:
Harry Susilo
Bagikan