logo Kompas.id
β€Ί
Nusantaraβ€ΊKerajinan Gula Merah Borobudur...
Iklan

Kerajinan Gula Merah Borobudur Cenderung Meredup

Industri rumah tangga gula merah, bahan pangan tradisional yang sudah diproduksi sejak puluhan tahun lalu di Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, kini mulai meredup aktivitasnya.

Oleh
REGINA RUKMORINI
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/GGhCtqFTCdhApn102VsZ186eEi0=/1024x685/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F12%2F20191202egiC-gula_1575281667.jpg
KOMPAS/REGINA RUKMORINI

Wuryam (80), perajin gula merah di Desa Wanurejo, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, memasukkan gula merah produksinya dalam plastik, Senin (2/12/2019).

MAGELANG, KOMPAS β€” Industri rumah tangga gula merah, bahan pangan tradisional yang sudah diproduksi sejak puluhan tahun lalu di Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, kini mulai meredup aktivitasnya. Selain ditandai dengan jumlah pohon kelapa yang berkurang karena banyak ditebang untuk kebutuhan permukiman dan pelebaran jalan, juga akibat penyusutan jumlah perajin.

Mugito (55), salah seorang warga Dusun Sendaren II, Desa Karangrejo, Kecamatan Borobudur, mengatakan, pada era 1980-an, jumlah perajin gula merah di Dusun Sendaren II, mencapai lebih dari 50 orang, tetapi saat ini, hanya tersisa lima orang.

Editor:
agnespandia
Bagikan