logo Kompas.id
NusantaraTiga Kasus Tragis di Banyumas,...
Iklan

Tiga Kasus Tragis di Banyumas, Cermin Masyarakat Transisi yang ”Sakit”

Lima bulan terakhir, tiga kasus pembunuhan tragis terjadi di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. Selain motif ekonomi, transisi masyarakat dari tradisional menuju modern cenderung mencari jalan pintas untuk memuaskan nafsu.

Oleh
WILIBRORDUS MEGANDIKA WICAKSONO
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/z_aPAeMY4Fd6BczyfpbowAzGEEo=/1024x768/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F11%2Fc4d9f35c-29d6-4571-a026-df7fca522f90_jpg.jpg
KOMPAS/WILIBRORDUS MEGANDIKA WICAKSONO

Tersangka kasus pembunuhan menunjukkan modus pembunuhan di Kepolisian Resor Kota Banyumas, Kamis (28/11/2019), di Purwokerto, Banyumas, Jawa Tengah.

PURWOKERTO, KOMPAS — Dalam lima bulan terakhir, tiga kasus pembunuhan tragis terjadi di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. Selain motif ekonomi, kondisi masyarakat pinggiran, seperti Banyumas, yang sedang bertransisi dari tradisional menuju modern cenderung mencari jalan pintas untuk memuaskan nafsunya.

”Dari ilmu sosiologi, ini adalah perilaku menyimpang. Masyarakat Indonesia pada umumnya dan Banyumas khususnya adalah masyarakat yang berada dalam kondisi transisi, antara tadinya tradisional mengarah ke modern. Masyarakat dalam kondisi anomali,” kata pengajar Sosiologi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto, Masrukin, Kamis (28/11/2019).

Editor:
Gregorius Magnus Finesso
Bagikan