logo Kompas.id
β€Ί
Nusantaraβ€ΊKacang Tanah Asal Sudan...
Iklan

Kacang Tanah Asal Sudan Dihinggapi Serangga Berbahaya

Sebanyak 100 ton kacang tanah asal Sudan, yang masuk melalui Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, Jawa Tengah, dihinggapi kumbang khapra.

Oleh
ADITYA PUTRA PERDANA
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/S2Cib4ngRs9m-3EF5BCnaw-mnO4=/1024x684/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F09%2F20190911WEN8_1568177753.jpg
KOMPAS/P RADITYA MAHENDRA YASA

Garis pembatas dipasang petugas mengelilingi peti kemas yang berisi kacang tanah impor dari Sudan di Balai Karantina Kelas I Semarang, Pelabuhan Tanjung Emas, Kota Semarang, Jawa Tengah, Jawa Tengah, Rabu (11/9/2019). Fumigasi dilakukan untuk mencegah menyebarnya hama penyakit yang dibawa dari negara endemis melalui aktivitas ekspor impor.

SEMARANG, KOMPAS - Sebanyak 100 ton kacang tanah asal Sudan, yang masuk melalui Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, Jawa Tengah, dihinggapi kumbang khapra. Fumigasi dilakukan agar serangga itu musnah agar tidak berbahaya bagi masa depan pertanian dan aktivitas ekspor impor Indonesia.

Mayoritas kumbang khapra (Trogoderma granarium) pada kacang tanah impor di Tanjung Emas masih berupa larva, berwarna coklat muda. Sebagian lagi sudah tumbuh dewasa berwarna hitam dan berbulu. Kondisi sebagian kacang yang ada di dalam karung juga sudah pecah.

Editor:
Cornelius Helmy Herlambang
Bagikan