logo Kompas.id
β€Ί
Nusantaraβ€ΊSenyum dan Tangis Selusuri...
Iklan

Senyum dan Tangis Selusuri Sejarah Kereta Api Pertama Indonesia

Perjalanan naik kereta api itu lebih romantis. Ini kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi di Stasiun Waja, Kabupaten Purworejo, yang berbatasan dengan Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, 24 April 2019 lalu.

Oleh
J Osdar, Wartawan Kompas 1978-2017
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/zvtz_cjKHBpiP-b2wZJ7a95tNgw=/1024x680/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F07%2F20160424WEN9_1563874406.jpg
KOMPAS/ P RADITYA MAHENDRA YASA

Lokomotif uap kuno berusia 112 tahun masih dipertahankan untuk melayani tur wisatawan di Museum Kereta Api Ambarawa, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Minggu (24/4/2016). Selesainya renovasi kawasan museum yang meliputi Stasiun Ambarawa, Stasiun Bedono, hingga Tuntang memberikan sarana edukatif bagi masyarakat mengenai sejarah perkeretaapian di Indonesia.

Perjalanan naik kereta api itu lebih romantis. Ini kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi di Stasiun Waja, Kabupaten Purworejo, yang berbatasan dengan Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, 24 April 2019 lalu.

Sementara Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Saut Situmorang mengatakan, stasiun dan kereta api adalah tempat berkumpulnya banyak orang dari berbagai lapisan dan latar belakang sehingga cukup efektif untuk kampanye antikorupsi. Hal itu dikatakannya dalam kampanye antikorupsi di  Stasiun Cirebon, Jawa Barat, Minggu, 13 Agustus 2017 lalu.

Editor:
Bagikan