logo Kompas.id
β€Ί
Nusantaraβ€ΊPasar Terbuka, Produktivitas...
Iklan

Pasar Terbuka, Produktivitas Edamame Harus Digenjot

Komoditas edamame yang diproduksi di Jawa Tengah berpotensi berkembang seiring kian terbukanya pasar ekspor. Namun, produktivitas perlu digenjot dengan mengenalkan komoditas ini kepada petani secara luas.

Oleh
ADITYA PUTRA PERDANA
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/4g3sODpdw4FfntuztPLgyN_kV2I=/1024x674/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F07%2F20190703WEN17_1562144753.jpg
KOMPAS/P RADITYA MAHENDRA YASA

Petugas menempelkan kertas keterangan produk yang ada di dalam kontainer untuk diekspor dari Pelabuhan Tanjung Emas, Kota Semarang, Jawa Tengah, Rabu (3/7/2019). Sejumlah komoditas seperti kopi, kedelai sayur, sarang burung walet, singkong hingga rempah mulai diekspor ke sejumlah negara. Gerakan ekspor produk pertanian tersebut dilakukan Kementerian Pertanian, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, serta pihak produsen bekerja sama dalam melakukan ekspor bersama-sama. .

SEMARANG, KOMPAS - Komoditas edamame yang diproduksi di Jawa Tengah berpotensi berkembang seiring kian terbukanya pasar ekspor. Namun, produktivitas perlu digenjot dengan mengenalkan komoditas ini kepada petani secara luas. Hal itu agar permintaan ekspor dapat dipenuhi sekaligus menjaga keberlanjutan pasokan.

Koordinator Fungsional Karantina Tumbuhan Balai Karantina Pertanian Kelas I Semarang Heri Widarta, Jumat (5/7/2019), mengatakan, berdasarkan kontrak, pada 2019, akan diekspor 480 ton edamame ke Belanda. Namun, hingga awal Juli 2019 atau tahap pertama, baru 44 ton yang dipenuhi.

Editor:
Mohamad Final Daeng
Bagikan