logo Kompas.id
β€Ί
Nusantaraβ€ΊSebagian Peternak Mandiri...
Iklan

Sebagian Peternak Mandiri Mulai Tutup Usaha

Sebagian peternak ayam rakyat mandiri di Jawa Tengah terpaksa menutup usahanya menyusul anjloknya harga jual ayam pedaging atau broiler beberapa bulan terakhir. Penutupan usaha dilakukan untuk mengindari kerugian yang semakin besar akibat tanggungan biaya produksi.

Oleh
ERWIN EDHI PRASETYA
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/uukT-RPgcfBdUe_HdrX899bnJAk=/1024x775/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F06%2Fd4036589-20d6-4be0-913a-374d21a65486_jpg.jpg
KOMPAS/ERWIN EDHI PRASETYA

Peternakan ayam pedaging atau broiler dengan sistem kemitraan di Desa Sobokerto, Kecamatan Ngemplak, Boyolali, Jawa Tengah, Kamis (27/6/2019). Peternak yang menjalin kemitraan dengan perusahaan peternakan swasta masih bertahan ditengah kondisi harga ayam anjlok. Sebagian peternak mandiri memilih menutup usahanya.

SOLO, KOMPAS - Sebagian peternak ayam rakyat mandiri di Jawa Tengah terpaksa menutup usahanya menyusul anjloknya harga jual ayam pedaging atau broiler beberapa bulan terakhir. Penutupan usaha dilakukan untuk mengindari kerugian yang semakin besar akibat tanggungan biaya produksi.

Ketua Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat Indonesia (Pinsar) Jawa Tengah Parjuni mengatakan, beberapa peternak ayam pedaging telah berhenti beternak untuk menghindari kerugian yang lebih besar akibat anjloknya harga jual ayam. Di tingkat peternak, harga ayam saat ini sekitar Rp 8.000 per kilogram, jauh di bawah harga pokok produksi (HPP) sebesar Rp 18.000-18.500 per kilogram.

Editor:
Gregorius Magnus Finesso
Bagikan