logo Kompas.id
β€Ί
Nusantaraβ€ΊAntisipasi Penyempitan Habitat...
Iklan

Antisipasi Penyempitan Habitat Harimau Sumatera

Pesatnya pembangunan hingga pelosok negeri, termasuk di Sumatera, telah mempersempit ruang hidup harimau sumatera. Penyempitan habitat harus diantisipasi cepat demi menjaga keberlangsungan hidup satwa dilindungi itu.

Oleh
IRMA TAMBUNAN
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/kFbsfVqo7xgZpnDt0O-J7qCewyA=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F02%2F20190128ITAd_1549353090.jpg
KOMPAS/IRMA TAMBUNAN

Uni (13) kini menjadi satu-satunya harimau sumatera penghuni Kebun Binatang Taman Rimbo, Kota Jambi, Senin (28/1/2019). Anaknya, Ayu (8), mati pada 26 Januari lalu akibat pneumonia. Namun, penyidik Polda Jambi masih menyelidiki sebab kematian satwa dilindungi tersebut.

Pesatnya pembangunan hingga pelosok negeri, termasuk di Sumatera, telah mempersempit ruang hidup harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae). Penyempitan habitat harus diantisipasi cepat demi menjaga keberlangsungan hidup satwa dilindungi itu.

Direktur Konservasi Keanekaragaman Hayati di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Indra Exploitasia mengatakan, dengan habitat yang tersisa itu, perlu dilakukan upaya lebih dan terpadu untuk melindungi satwa ini. Saat ini, habitat tersisa sebagai ruang hidup yang nyaman bagi harimau sumatera kian susut. Sebesar 61,34 persen habitat kini tidak lagi berwajah hutan, tetapi berganti menjadi kebun monokultur atau permukiman.

Editor:
Cornelius Helmy Herlambang
Bagikan