Muda
Pasrah IPK, tapi Tak Pasrah pada Masa Depan
IPK tidak bisa begitu saja menjadi tolok ukur keberhasilan mahasiswa. Lantas apa ukuran kesuksesan mereka?
/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2018%2F03%2F13%2Ff4276a3f-3c3d-43d4-9a3b-69fc3c862c92_jpg.jpg)
Mahasiswa Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Ar-Rahmaniyah mengikuti kuliah di kampus mereka di Citayam, Depok, Jawa Barat, 13 Maret 2018.
Selama ini, indeks prestasi kumulatif (IPK) menjadi salah satu acuan utama kesuksesan mahasiswa. IPK dianggap mencerminkan dedikasi dan ketekunan. Di era perkuliahan yang telah dijejaki oleh generasi Z, apakah terjadi pergeseran makna penting IPK?
Meski masih menjadi nilai penting, ternyata IPK tak lagi jadi satu-satunya angka kesuksesan yang dikejar mahasiswa. Hal ini dirasakan oleh Syafa Firdauza (22), mahasiswa Antropologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia (FISIP) Universitas Padjadjaran.