logo Kompas.id
MudaKuliah Daring dan Kisah...
Iklan

Kuliah Daring dan Kisah Mahasiswa ”Fakir Kuota”

Perkuliahan yang sepenuhnya dilakukan secara daring selama pandemi Covid-19, membuat banyak mahasiswa jadi "fakir kuota" internet.

Oleh
Soelastri Soekirno/Elsa Emiria Elba/Ester Lince Napitupulu
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/unGq2DujXdVomE8sLrEO4mzro6M=/1024x684/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F04%2F20200428ED4_1588038438.jpg
KOMPAS/EDDY HASBY

Mahasiswi program pascasarjana di salah satu perguruan tinggi di Jakarta, tengah mengikuti mata kuliah secara online di rumahnya di kawasan Depok, Jawa Barat, Senin (27/04/2020). Kuliah secara online menuntut mahasiswa memiliki kuota internet yang cukup.

Selama pandemi Covid-19, semua perkuliahan digelar secara virtual. Artinya, untuk mengikuti kuliah, mahasiswa harus punya kuota internet. Nah, bagaimana dengan mahasiswa yang sedang "fakir kuota" atau tinggal di daerah yang susah sinyal? Yuk kita simak kisah mereka.

Rena Syahdisa Langguta, mahasiswi Jurusan Sosiologi Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), sejak akhir Maret 2020 memilih pulang ke kampungnya di Desa Toyade, Kecamatan Lage, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah. Dari kampungnya, ia mengikuti perkuliahan yang cukup menyedot kuota internetnya.

Editor:
budisuwarna
Bagikan