Pemilik Mikrotrans JakLingko Marah Tiga Tahun Tak Bisa Beroperasi
Sebanyak 56 mobil baru yang mereka beli demi terintegrasi dengan program JakLingko terpaksa ”menganggur” sejak 2019. Namun, program integrasi tak jua berjalan. Padahal, tagihan cicilan kredit dari bank terus berjalan.
JAKARTA, KOMPAS — Puluhan pengemudi dan pemilik mikrolet dari Koperasi Mikrolet atau Komilet Jaya meminta Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono untuk segera membuka trayek mikrotrans Jak 89 dan Jak 90. Sebanyak 56 kendaraan baru yang mereka beli agar terintegrasi dengan program JakLingko itu terpaksa menepi sejak 2019.
Ricardo Hutahaean, pemiliki mikrotranslet rute Jak 90, Sunter Permai-Tanjung Priok, menjelaskan, sejak 2019 mereka sudah mau mengikuti program JakLingko dari PT TransJakarta. Puluhan mobil unit Suzuki Carry atau Daihatsu Gran Max baru itu terlihat sangat bersih, kursi yang bersih bisa menampung 9-11 penumpang dengan nyaman, apalagi sudah dilengkapi dengan pendingin udara.