logo Kompas.id
β€Ί
Metropolitanβ€ΊIkhtiar Warga Ibu Kota...
Iklan

Ikhtiar Warga Ibu Kota Menopang Biaya Kematian

Di Ibu Kota yang apa-apa serba mahal, biaya pengurusan kematian bisa menjadi beban bagi keluarga yang ditinggalkan. Lantas, bagaimana masyarakat menyiasatinya?

Oleh
ERIKA KURNIA, Stephanus Aranditio
Β· 1 menit baca
Keranjang bunga yang akan dibawa untuk pemakaman anggota iuran kematian Yayasan Bunga Kemboja di Pejaten Timur, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Jumat (9/6/2023).
KOMPAS/ERIKA KURNIA

Keranjang bunga yang akan dibawa untuk pemakaman anggota iuran kematian Yayasan Bunga Kemboja di Pejaten Timur, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Jumat (9/6/2023).

Kematian yang bisa datang kapan saja pada setiap orang layaknya diurus dengan cara layak. Proses mengurus kematian membutuhkan biaya yang tentu tidak sedikit, apalagi di Jakarta yang dikenal memiliki gaya hidup tinggi. Realitas ini membuat sebagian masyarakat ibu kota mempersiapkan fasilitas hingga dana, lewat iuran sosial di lingkungan tempat tinggal, komunitasnya, atau melalui lembaga pengurus kematian.

Warga Rukun Warga 003, Kelurahan Jembatan Besi, Kecamatan Tambora, Jakarta Barat, misalnya, menyiapkan layanan transportasi untuk digunakan warga yang membutuhkan layanan kedukaan. Setahun lalu, mereka membeli mobil Suzuki APV Ambulance berwarna abu-abu untuk dipakai secara gratis oleh 623 keluarga atau sekitar 3.000 jiwa di wilayah RW tersebut.

Editor:
NELI TRIANA
Bagikan