logo Kompas.id
โ€บ
Metropolitanโ€บDiaspora Batak dalam Tradisi...
Iklan

Diaspora Batak dalam Tradisi Bisnis Penukaran Uang Jelang Lebaran

Diaspora Batak di Jakarta banyak terlibat dalam bisnis penukaran pecahan uang kertas sebagai pedagang di pinggir-pinggir jalan. Bagi para pelakunya, bisnis ini sudah menjadi tradisi jelang Lebaran.

Oleh
KRISTIAN OKA PRASETYADI, BENEDIKTUS KRISNA YOGATAMA
ยท 1 menit baca
Alam Siahaan menunjukkan kantong-kantong plastik berisi pecahan uang kertas Rp 2.000, Rp 5.000, dan Rp 10.000 di tepi jalan di daerah Pondok Indah, Jakarta Selatan, Selasa (18/4/2023). Hampir semua penjaja jasa penukaran uang tersebut adalah perantau Batak dari Sumatera Utara.
KOMPAS/KRISTIAN OKA PRASETYADI

Alam Siahaan menunjukkan kantong-kantong plastik berisi pecahan uang kertas Rp 2.000, Rp 5.000, dan Rp 10.000 di tepi jalan di daerah Pondok Indah, Jakarta Selatan, Selasa (18/4/2023). Hampir semua penjaja jasa penukaran uang tersebut adalah perantau Batak dari Sumatera Utara.

Anggiat Tampubolon (59) paham betul, cuan dari bisnis ngereceh, yaitu โ€menjajakanโ€ uang kertas Rp 1.000, Rp 2.000, Rp 5.000, Rp 10.000, dan Rp 20.000 di pinggir jalan-jalan raya Ibu Kota menjelang Lebaran, sebenarnya tidak seberapa. Malah lelahnya saja yang maksimal.

Namun, baginya kerja itu sudah menjadi satu hal yang kultural. Sudah 20 tahun berturut-turut ia menjalankan bisnis ini tiap satu-dua pekan terakhir Ramadhan. Dan, tahun ini ia bertekad menghabiskan stok pecahan uang kertas dengan total Rp 50 juta.

Editor:
NELI TRIANA
Bagikan