logo Kompas.id
β€Ί
Metropolitanβ€ΊRibet di Awal Saat Memilih...
Iklan

Ribet di Awal Saat Memilih Hunian, Selamat Kemudian

Pembelian rumah, baik tapak maupun vertikal, yang belum terbangun berisiko. Warga yang bakal membeli rumah harus cermat dan teliti.

Oleh
STEFANUS ATO, AGUIDO ADRI
Β· 1 menit baca
Para korban di depan gerbang Cimanggis City, Kota Depok, Jawa Barat, 16 Desember 2022, sembari membentangkan spanduk protes dan tuntutan kepada pihak pengembang agar mengembalikan uang yang sudah mereka bayarkan.
KOMPAS/AGUIDO ADRI

Para korban di depan gerbang Cimanggis City, Kota Depok, Jawa Barat, 16 Desember 2022, sembari membentangkan spanduk protes dan tuntutan kepada pihak pengembang agar mengembalikan uang yang sudah mereka bayarkan.

Pembelian rumah yang belum terbangun atau pola pre project selling cenderung memudahkan masyarakat karena harga rumah yang diimpikan dibanderol lebih murah daripada saat unit telah terbangun. Namun, ini berisiko lantaran barang belum ada. Risiko ini lebih besar menghantui pembeli hunian vertikal dibandingkan dengan rumah tapak.

Dari data Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), aduan konsumen perumahan selama lima tahun terakhir cenderung bergeser ke aduan hunian vertikal. ”Kalau membeli hunian vertikal, skemanya ada dua, primer dan sekunder. Jika membeli hunian sekunder, unitnya sudah ada. Jadi, risikonya kecil, tetapi harganya lebih mahal,” kata Pengurus Harian YLKI Sudaryatmo, Senin (23/1/2023), di Jakarta.

Editor:
NELI TRIANA
Bagikan