Lingkungan
Terminologi Potensi Pergerakan Tanah Dinilai Tidak Tepat
Fenomena erosi sungai makin tinggi karena intensitas curah hujan makin tinggi dan cepat. Ada potensi banjir bandang yang menggerus.
/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2022%2F11%2F10%2F8d29c628-3776-471d-9363-db8788765d31_jpg.jpg)
Kali Ciliwung di Kelurahan Rawajati, Kecamatan Pancoran, Jakarta Selatan, Kamis (10/11/2022).
JAKARTA, KOMPAS — Badan Penanggulangan Bencana Daerah atau BPBD DKI Jakarta memberikan peringatan dini potensi pergerakan tanah di Ibu Kota. Ahli menilai, terminologi pergerakan tanah tidak tepat. Hal ini perlu diperhatikan agar upaya mitigasi dapat disesuaikan dengan fenomena yang terjadi.
BPBD DKI Jakarta, Kamis (1/12/2022), menyebut 10 kecamatan di Jakarta Selatan dan Jakarta Timur masuk dalam potensi pergerakan tanah menengah berdasarkan hasil pemetaan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. Informasi peringatan dini pergerakan tanah yang diunggah di situs resmi dan media sosial BPBD DKI Jakarta tersebut menjadi bagian dari langkah kesiapsiagaan bagi masyarakat.