logo Kompas.id
β€Ί
Metropolitanβ€ΊAtasi Kemacetan, Optimalkan...
Iklan

Atasi Kemacetan, Optimalkan Integrasi Transportasi Publik

Faktor pandemi berdampak pada berkurangnya tingkat kemacetan di Jakarta versi TomTom Traffic Index. Bus Transjakarta yang sudah beroperasi 18 tahun dengan 13 koridor dan 247 rute (2019), menjadi moda favorit warga.

Oleh
MB DEWI PANCAWATI/LITBANG KOMPAS
Β· 1 menit baca
Bus listrik Transjakarta melintas di depan Halte Transjakarta Gelora Bung Karno, Jakarta, yang sedang direvitalisasi, Senin (11/7/2022). Proyek revitalisasi 46 halte Transjakarta yang dimulai sejak April lalu saat ini masih terus berlangsung. Dari 46 halte, akan dibangun kembali empat halte ikonik dan empat halte yang terintegrasi antarmoda. Proyek revitalisasi dijadwalkan berlangsung selama enam bulan.
KOMPAS/RADITYA HELABUMI

Bus listrik Transjakarta melintas di depan Halte Transjakarta Gelora Bung Karno, Jakarta, yang sedang direvitalisasi, Senin (11/7/2022). Proyek revitalisasi 46 halte Transjakarta yang dimulai sejak April lalu saat ini masih terus berlangsung. Dari 46 halte, akan dibangun kembali empat halte ikonik dan empat halte yang terintegrasi antarmoda. Proyek revitalisasi dijadwalkan berlangsung selama enam bulan.

Perbaikan pelayanan transportasi publik yang belum optimal mendorong masyarakat enggan meninggalkan kendaraan pribadi untuk beraktivitas di DKI Jakarta. Hal ini menjadi salah satu faktor yang turut menyumbang problem kemacetan.

Diakui atau tidak, kemacetan di DKI masih menjadi problem perkotaan yang belum terselesaikan, meski berbagai upaya telah dilakukan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta untuk mengatasinya. Salah satu upaya adalah perbaikan pelayanan angkutan umum massal yang mendapat apresiasi warga.

Editor:
HAMZIRWAN
Bagikan