TATA KOTA
Jejak Penamaan Jalan yang Berkelindan dengan Kekuasaan
Nama jalan menjadi jejak perkembangan Jakarta. Nama jalan peninggalan kolonial telah beberapa kali berubah menjadi lebih kental rasa keindonesiaannya, dengan mengadopsi nama pahlawan dan tokoh Betawi.
/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2022%2F06%2F29%2Ff31557dd-b479-445a-a8d1-db7c6a75e376_jpg.jpg)
Warga Jalan Tanah Tinggi I Gang 5, Johar Baru, Senen, Jakarta Pusat, memasang spanduk penolakan penggantian nama jalan di wilayah permukiman mereka, Rabu (29/6/2022).
Penggantian atau perubahan nama jalan di Jakarta sudah terjadi sejak era kemerdekaan. Tujuannya mulai dari untuk mewujudkan keindonesiaan hingga politis.
Terbaru, kini tengah berlangsung penggunaan nama-nama tokoh Betawi untuk menggantikan nama 32 jalan, gedung, dan zona di Jakarta. Penggantian nama untuk menghormati peran tokoh-tokoh Betawi ini tertuang dalam Keputusan Gubernur Nomor 565 Tahun 2022 tentang Penetapan Nama Jalan, Gedung, dan Zona dengan Nama Tokoh Betawi dan Jakarta.
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi di halaman 12 dengan judul "Jejak Penamaan Jalan Berkelindan dengan Kekuasaan ".
Baca Epaper Kompas