masalah sosial
Kemiskinan di Jakarta Kembali ke 15 Tahun Lalu
Angka kemiskinan di Jakarta per September 2021 mencapai 4,67 persen atau mendekati situasi 15 tahun lalu, yaitu pada tahun 2007. Kenaikan angka kemiskinan ini masih akibat terdampak pandemi dua tahun terakhir.
/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2022%2F02%2F06%2Ff22852a1-9363-4d8e-8545-939f1920e46b_jpg.jpg)
Pemulung melintasi Jalan Satrio, Jakarta Selatan, Minggu (6/2/2022). Lapangan kerja yang layak, akses bagi masyarakat pekerja, serta program jaminan sosial dibutuhkan untuk menekan kemiskinan.
Pandemi Covid-19 membuat warga Kota Jakarta yang jatuh miskin kian bertambah meskipun Badan Pusat Statistik DKI Jakarta menyebut angkanya mulai berkurang. Saking banyaknya warga yang jatuh miskin karena pagebluk, situasi Jakarta seperti terlempar kembali ke tahun 2007 atau mundur 15 tahun karena jumlah warga miskin yang sama banyaknya.
Badut jalanan, manusia boneka, dan manusia gerobak merupakan segelintir bagian dari warga miskin kota. Mereka mencari remah rupiah di jalanan dari siapa pun yang bersimpati. Bahkan, tak jarang justru mendapat umpatan, sikap merendahkan, dan diskriminasi sekalipun mereka adalah sesama warga kota yang berhak dilayani dan dilindungi.
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi di halaman 12 dengan judul "Kemiskinan di Jakarta Kembali ke 15 Tahun Lalu".
Baca Epaper Kompas