logo Kompas.id
β€Ί
Metropolitanβ€ΊPengendalian Banjir di Kota...
Iklan

Pengendalian Banjir di Kota Tangerang Dinilai Belum Optimal

Pengendalian banjir belum maksimal di Kota Tangerang, Banten, karena masih parsial atau sebagian saja. Sebaiknya lengendalian banjir mulai dari hulu ke hilir atau normalisasi sungai hingga perubahan perilaku masyarakat.

Oleh
FRANSISKUS WISNU WARDHANA DANY
Β· 2 menit baca
Kali Sabi yang dangkal dan banyak sampah di kolong Fly Over Taman Cibodas, Kota Tangerang, Selasa (17/5/2022). Kali Sabi kerap meluap karena kiriman dari hulu atau setelah hujan deras sehingga terjadi banjir di kolong <i>flyover</i>.
FRANSISKUS WISNU WARDHANA DANY

Kali Sabi yang dangkal dan banyak sampah di kolong Fly Over Taman Cibodas, Kota Tangerang, Selasa (17/5/2022). Kali Sabi kerap meluap karena kiriman dari hulu atau setelah hujan deras sehingga terjadi banjir di kolong flyover.

TANGERANG, KOMPAS β€” Hujan deras yang terjadi belakangan ini menyisakan genangan banjir di Kota Tangerang, Banten. Titiknya pun sama, pada area yang berada di cekungan, dekat sungai atau kali, dan saluran airnya mampat. Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Tangerang melaporkan, hujan deras dan angin kencang pada pada Rabu (11/5/2022) dini hari mengakibatkan luapan air ke jalan dan permukiman warga di delapan titik. Ketinggian air mencapai satu meter. Lokasi yang menjadi langganan banjir antara lain RW 008, RW 009 dan RW 010 di Kelurahan Sangiang Jaya dan RW 022 dan RW 025 di Kelurahan Gebang Raya, serta Jembatan Alamanda dekat Kali Ledug di Kecamatan Periuk. Sejumlah 500 keluarga terdampak banjir.

Penanggulangan banjir di daerah cekungan tidak mudah dilakukan. Tahun 2020, misalnya, pemkot tak bisa berbuat banyak saat Kali Ledug dan Situ Bulakan meluap. Meski dilakukan upaya untuk menyedot dan membuang air dari perumahan, air kembali mengalir ke perumahan. Petugas dan warga hanya bisa menunggu hingga air di kali dan situ surut. Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang (PUPR) Kota Tangerang mengandalkan tanggul dan pompa air untuk mengatasi banjir di kawasan tersebut. Pada 2021, Bidang Tata Air membangun turap di Kali Ledug. Itu merupakan bagian dari pembanguan 18 turap di 13 kecamatan, 233 pompa air, dan 117 drainase. Selain turap, setidaknya 232 mesin pompa dioperasikan untuk mengurangi debit banjir se-Kota Tangerang. Rinciannya, 8 pompa portable, 148 pompa listrik di rumah pompa, 71 pompa bermesin diesel 71 di rumah pompa, 3 mobil pompa, dan 2 pompa apung.

Editor:
CHRISTOPERUS WAHYU HARYO PRIYO
Bagikan