logo Kompas.id
β€Ί
Metropolitanβ€ΊMengadu ke Fraksi PDI...
Iklan

Mengadu ke Fraksi PDI Perjuangan, Harga Tempe Akan Naik Rp 1.000

Para produsen tahu dan tempe DKI Jakarta meminta stabilitas harga dan stok. Campur tangan pemerintah diharapkan bisa mengendalikan semua situasi.

Oleh
HELENA FRANSISCA NABABAN
Β· 1 menit baca
Perajin menyiapkan produksi tahu di sentra pembuatan tahu tempe di Semanan, Kalideres, Jakarta Barat, Rabu (23/2/2022). Setelah mogok produksi dan berjualan tiga hari, sejumlah perajin mulai menyiapkan kembali produksi tahu tempe dengan jumlah yang masih terbatas.
KOMPAS/RADITYA HELABUMI

Perajin menyiapkan produksi tahu di sentra pembuatan tahu tempe di Semanan, Kalideres, Jakarta Barat, Rabu (23/2/2022). Setelah mogok produksi dan berjualan tiga hari, sejumlah perajin mulai menyiapkan kembali produksi tahu tempe dengan jumlah yang masih terbatas.

JAKARTA, KOMPAS β€” Produsen tahu tempe yang tergabung dalam Pusat Koperasi Produsen Tahu Tempe Indonesia DKI Jakarta mengadu ke DPRD DKI, khususnya Fraksi PDI Perjuangan. Selain mengadukan harga kedelai yang terus naik, mereka juga meminta supaya Bulog kembali memegang tata niaga kedelai agar harga stabil dan berharap ada subsidi kedelai. Harga tempe pun akan naik.

Dalam pertemuan di Gedung DPRD DKI Jakarta, Rabu (23/2/2022), mereka mengeluhkan kenaikan harga kedelai yang sudah dirasakan dari bulan Oktober 2021. Saat ini, harga sudah tembus Rp 11.300 per kilogram. Sebelumnya, harga kedelai pada kisaran Rp 8.500-Rp 9.000 per kg. ”Ini harga terus meroket sehingga kami sebagai perajin tahu tempe sudah tidak bisa mencari keuntungan,” kata Sekjen Pusat Koperasi Produsen Tahu Tempe Indonesia (Puskopti) DKI Jakarta Hedy Kuswanto.

Editor:
GESIT ARIYANTO
Bagikan