logo Kompas.id
MetropolitanPembayaran Tunai Masih...
Iklan

Barometro

Pembayaran Tunai Masih Diminati dalam Ekosistem Digital

Masyarakat masih nyaman dengan bayar tunai dalam transaksi digital. Faktor keamanan dan kurangnya informasi pembayaran nontunai menjadi kendala. Digitalisasi sistem pembayaran perlu diiringi penguatan literasi konsumen.

Oleh
Arita Nugraheni
· 1 menit baca
Tawaran imbal tunai (<i>cashback</i>) dari sejumlah layanan pembayaran digital terpasang di depan restoran di salah satu pusat perbelanjaan di Jakarta Barat, Sabtu (29/1/2022). Pembayaran digital saat ini semakin beragam tidak hanya untuk kebutuhan sehari-hari, tetapi juga untuk layanan penunjang kesehatan, <i>fashion</i>, wisata, donasi, hiburan, dan logistik.
KOMPAS/RADITYA HELABUMI

Tawaran imbal tunai (cashback) dari sejumlah layanan pembayaran digital terpasang di depan restoran di salah satu pusat perbelanjaan di Jakarta Barat, Sabtu (29/1/2022). Pembayaran digital saat ini semakin beragam tidak hanya untuk kebutuhan sehari-hari, tetapi juga untuk layanan penunjang kesehatan, fashion, wisata, donasi, hiburan, dan logistik.

Jajak pendapat Kompas pada Januari 2022 merekam sebanyak 67,8 persen responden pernah melakukan transaksi di situs daring. Sementara itu, survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) pada Juni 2020 melaporkan 56,8 persen responden pernah berbelanja daring.

Kedua hasil riset di atas menunjukkan adanya animo yang cenderung meningkat pada kegiatan masyarakat bertransaksi di ekosistem digital. Meski demikian, pilihan cara pembayaran masih condong ke metode konvensional.

Editor:
NELI TRIANA
Bagikan

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi di halaman 4 dengan judul "Pembayaran Tunai dalam Ekosistem Digital".

Baca Epaper Kompas
Terjadi galat saat memproses permintaan.
Artikel Terkait
Belum ada artikel
Iklan
Memuat data...