teknologi sederhana
Musim Semi Inovasi dari Sukamulya
Warga di Kecamatan Sukamulya, Kabupaten Tangerang, Banten, menjawab persoalan sampah dengan inovasi. Mereka tengah mengembangkan mesin pengolahan sampah plastik berbasis teknologi pirolisis dari peralatan sederhana.
/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F11%2Fc04f1a7d-4d4e-4a74-86bf-9fc645d97c76_jpg.jpg)
Mesin pengolahan sampah plastik berbasis teknologi pirolisis karya Sa’adudin (42) di Posyantek Kecamatan Sukamulya, Senin (8/11/2021). Mesin yang terbuat dari peralatan sederhana itu sudah dilengkapi dengan internet of things berbasis Android untuk memantau potensi kelebihan suhu, kebocoran gas, asap, dan api.
Sa’adudin (42) bersama dua rekannya tengah menguji coba kompor rakitan berbahan bakar oli bekas. Setidaknya lima kali mereka menyalakan, menaik-turunkan tekanan, lalu mematikan kompor yang tersusun dari pipa besi, satu tungku, dan botol dengan selang seperti infus.
”Cairan oli bekas harus menetes. Kalau mengalir, kompornya tidak bisa menyala. Satu botol 500 mililiter ini bisa untuk pembakaran empat jam nonstop,” ujar warga Kampung Ceplak, Desa Kaliasin, Kecamatan Sukamulya, Kabupaten Tangerang, Banten, itu sambil membetulkan kain ikat kepalanya, Senin (8/11/2021).
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi di halaman 3 dengan judul "Musim Semi Inovasi dari Sukamulya".
Baca Epaper Kompas