logo Kompas.id
โ€บ
Metropolitanโ€บAntara Pantai Pasir Putih Kita...
Iklan

Antara Pantai Pasir Putih Kita Maju dan Kisah Teluk Tokyo

Area hasil reklamasi di Teluk Jakarta kini banyak dilirik. Sebelumnya cerita serupa muncul di Teluk Tokyo. Kreasi manusia itu diapresiasi pun dikritik, terutama karena perawatan dan penanggulangan dampaknya yang menerus.

Oleh
neli triana
ยท 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/OY5HCMNDiznuyUb3HpkbcJTu6jM=/1024x498/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F09%2FWhatsApp-Image-2021-09-17-at-23.18.14_1631896024.jpeg
KOMPAS/NELI TRIANA

Gerbang Jalasena, pintu masuk utama ke jalur Jalasena di Pantai Maju, Jakarta Utara, Rabu (15/9/2021).

Sore-sore saat cuaca cerah dan surya mulai condong ke barat, lintasan Jalasena di Pantai Maju, Jakarta Utara, menggoda untuk dijelajahi. Jalur Jalasena, singkatan dari โ€jalan sehat dan sepeda santaiโ€ sepanjang 3,2 kilometer berada di kawasan hasil reklamasi yang dulu dikenal sebagai Pulau D.

Jalasena yang pembangunannya diresmikan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan akhir 2018 dan mulai dimanfaatkan publik pertengahan 2019 menjadi bagian dari branding area reklamasi yang adalah milik bersama. Ini menepis informasi bahwa lahan buatan seluas 312 hektar itu murni dikuasai pengembang swasta.

Editor:
gesitariyanto
Bagikan