logo Kompas.id
β€Ί
Metropolitanβ€ΊMerekayasa Kota agar Warga...
Iklan

Merekayasa Kota agar Warga Lebih Adaptif Hidup Bersama Pandemi Covid-19

Ruang publik dan kota perlu direkayasa sedemikian rupa agar dapat menyesuaikan kebutuhan hidup bersama pandemi virus menular, termasuk SARS-CoV-2 yang terus bermutasi.

Oleh
ERIKA KURNIA
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/DdJL-JvriHEUmMZreg97mhZxiIY=/1024x560/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F08%2F1a481929-026f-4469-b1c1-3017b4806b44_jpg.jpg
KOMPAS/RADITYA HELABUMI

Suasana di depan pintu utama Mal Seasons City, Jakarta Barat, Senin (16/8/2021). Dalam satu pekan ini uji coba normal baru dengan membuka aktivitas perekonomian secara bertahap mulai dilakukan. Salah satunya adalah pembukaan pusat perbelanjaan dan industri berbasis ekspor.

Seiring peningkatan kerusakan ekologis karena pembangunan yang eksploitatif, wabah akibat virus bisa muncul kini dan nanti. Sayangnya, semua negara di dunia tidak pernah bersiap diri. Upaya untuk mengantisipasi bencana terburuk lainnya perlu dilakukan dengan melakukan berbagai rekayasa, termasuk dalam penataan kota.

Pandemi Covid-19 saat ini, faktanya, bukan satu-satunya wabah yang pernah menghantui makhluk bumi. Sejarah mencatat, pandemi terbesar pertama adalah flu Spanyol yang terjadi pada 1918. Disusul flu Asia (1957), flu Hong Kong (1968), dan pandemi H1N1 (2009). Seluruh kejadian wabah itu menimbulkan kematian ribuan hingga puluhan juta manusia.

Editor:
hamzirwan
Bagikan