logo Kompas.id
β€Ί
Metropolitanβ€ΊPemerintah Diminta Bergerak...
Iklan

Pemerintah Diminta Bergerak Cepat Perbaiki Persoalan Data Bansos

Survei kepada 3.958 penerima PKH di 94 kelurahan se-Jakarta pada 16 April-15 Mei 2020 juga menemukan kalau bantuan milik 70,16 persen responden, habis dalam waktu kurang dari sepekan.

Oleh
STEFANUS ATO/Fransiskus Wisnu Wardhana Dany
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/M1HD3-NNZc1whP_hwYAx-xg5ybA=/1024x768/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F06%2F0c5163b4-0777-49c1-982d-ba589ebb4ce8_jpg.jpg
KOMPAS/STEFANUS ATO

Marni (45) warga RT 005 RW 002 Kelurahan Panggang, menggunakan gerobak kecil berdagang aneka kue itu, pada Rabu (16/6/2021) di kawasan Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta. Penghasilannya per hari dari berjualan kue rata-rata Rp 50.000.

KEPULAUAN SERIBU, KOMPAS β€” Warga miskin yang terseok-seok pada masa pandemi Covid-19 belum begitu merasakan dampak bantuan sosial. Masyarakat sipil pun meminta pemerintah untuk bergerak cepat dengan memperbaiki pendataan, menambah jumlah bantuan, dan menjamin pemerataan ataupun keadilan dalam distribusi bantuan.

Di Kepulauan Seribu, DKI Jakarta, sebagian besar warga kurang mampu di daerah itu sudah tersentuh bantuan sosial. Dari data Pemerintah Kabupaten Kepulauan Seribu, pada 2020, jumlah keluarga miskin di wilayah itu sebanyak 8.395 keluarga. Mereka tersebar di enam pulau permukiman, yakni Pulau Kelapa, Pulau Harapan, Pulau Panggang, Pulau Tidung, Pulau Pari, dan Pulau Untung Jawa.

Editor:
nelitriana
Bagikan