logo Kompas.id
β€Ί
Metropolitanβ€ΊKolong Kemiskinan Jakarta...
Iklan

Kolong Kemiskinan Jakarta Tidak Pernah Sepi

Selama kolong-kolong jembatan dan pemukiman kumuh masih dihuni warga, itu pertanda Jakarta belum terlepas dari persoalan kemiskinan yang diderita oleh sebagian warganya

Oleh
YOHANES MEGA HENDARTO (LITBANG KOMPAS)
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/NFqkVWESV9Ie1Llha76NryHbqmg=/1024x573/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F11%2F0f7dbfd2-50f2-4b92-899d-3884594caf40_jpg.jpg
Kompas/Priyombodo

Foto udara yang memperlihatkan hunian warga di bantaran Kali Ciliwung, Manggarai, Tebet, Jakarta Selatan, Kamis (12/11/2020).

Di pinggir aliran Sungai Ciliwung yang berbentuk setengah lingkaran, para gelandangan menghuni celah dinding mirip goa tersebut. Untuk naik-turun dari jalan raya ke huniannya, mereka harus berakrobat dahulu. Itulah potret kaum miskin Ibu Kota sejak lebih dari setengah abad lalu.

Potret gelandangan di sekitar Jalan Ir H Djuanda dan di Jalan Veteran, Jakarta Pusat, tersebut diabadikan wartawan Kompas, Go Joe Kiat, pada edisi 13 Agustus 1969. Tidak ada keterangan jelas dari mana para gelandangan ini berasal, entah penduduk asli Jakarta ataupun pendatang dari desa. Pastinya lebih dari setengah abad kaum miskin sudah mengisi sudut-sudut Jakarta.

Editor:
nelitriana
Bagikan