logo Kompas.id
โ€บ
Metropolitanโ€บKami Bergerombol, Maka Kami...
Iklan

Kami Bergerombol, Maka Kami Ada

Beraksi bersama di ruang publik menjarah hak orang lain, bukan hal baru di negeri ini. Disengaja atau tidak, dengan berkelompok, mereka mampu mengakses sekaligus eksis di ruang kota yang belum merangkul semua warganya.

Oleh
Neli Triana
ยท 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/TYxTA7CYe9CHVYGMCd2FRc3tXAU=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F06%2F5bf3198f-1d29-4549-9b87-df1e12cc9893_jpg.jpg
Kompas/Wawan H Prabowo

Para pesepeda merayakan Hari Sepeda Sedunia dengan menyusuri jalur khusus sepeda di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Kamis (3/6/2021).

Berita tentang pengguna sepeda jalan raya atau pesepeda balap yang berkonvoi melintasi ruas-ruas utama di Jakarta, sepekan terakhir, turut memicu kegeraman banyak orang. Pengguna jalan lain, khususnya pesepeda motor dan pengguna mobil pribadi, yang biasanya menjadi raja di bentang aspal Ibu Kota, terusik oleh arogansi atau keistimewaan yang diperoleh para pengguna road bike ini.

Yang memicu senyum satir, bisa jadi saat tak mengayuh kendaraan tak bermesin itu, gerombolan pesepeda balap ini terbiasa merajai jalanan. Itu karena mereka juga bagian dari pengguna sepeda motor ataupun mobil pribadi yang rutin menyesaki jalanan.

Editor:
gesitariyanto
Bagikan