logo Kompas.id
β€Ί
Metropolitanβ€ΊRSDC Wisma Atlet yang Makin...
Iklan

RSDC Wisma Atlet yang Makin Lowong dan Potensi Lonjakan Pasien yang Terus Mengancam

Pemerintah pusat dan daerah tak memisahkan data hasil tes berdasarkan surveilans aktif atau pelacakan kontak erat dari yang terkonfirmasi positif dan surveilans pasif atau hasil pemeriksaan orang yang berinisiatif dites.

Oleh
JOHANES GALUH BIMANTARA
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/PIzhH2mmWPAtstjVl_K0TsLNEjw=/1024x634/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F02%2F23b6074f-5d84-4742-b4e3-77e808dfb260_jpg.jpg
KOMPAS/RADITYA HELABUMI

Gedung Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta Pusat, Jumat (19/2/2021). Data terakhir yang dirilis pemerintah mencatat penambahan kasus baru Covid-19 sebanyak 10.614 kasus sehingga jumlah keseluruhan kasus Covid-19 di Indonesia saat ini telah mencapai 1.263.299 kasus.

Tingkat keterisian tempat tidur di Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat, semakin lowong dengan angka terakhir hanya 33,47 persen. Namun, pengelola RSDC tetap mewaspadai lonjakan kasus positif menjelang periode-periode libur panjang, salah satunya dengan memastikan jumlah sukarelawan tetap memadai.

Berdasarkan data pertengahan Januari, 2.600-an tenaga kesehatan bertugas di RSDC Wisma Atlet Kemayoran. Koordinator RSDC Wisma Atlet Mayor Jenderal TNI dokter Tugas Ratmono menuturkan, pihaknya mempertimbangkan untuk mengizinkan sebagian tenaga kesehatan yang sudah bekerja dalam waktu panjang pulang guna menekan risiko kelelahan karena tingkat keterisian di sana makin rendah.

Editor:
nelitriana
Bagikan