logo Kompas.id
MetropolitanKelola Debit Air Ibu Kota...
Iklan

Kelola Debit Air Ibu Kota untuk Kendalikan Banjir

Sungai dan sistem drainase di Jakarta dan sekitarnya perlu dipastikan memiliki lebar ideal dan bebas sedimentasi. Hal ini untuk menormalkan kembali kapasitas daya tampungnya.

Oleh
Laraswati Ariadne Anwar
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/vU8t1CqJURq_TFdIZiWY8q1Hgqw=/1024x575/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F02%2F34415a01-2ecb-45d7-a641-7af085a1f1a2_jpg.jpg
KOMPAS/RIZA FATHONI

Petugas UPK Badan Air Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta membersihkan sampah sisa banjir yang masih tersisa di lokasi reruntuhan tembok Kali Krukut yang jebol di Jalan Taman Kemang, Jakarta Selatan, Rabu (24/2/2021).

Banjir di Ibu Kota bukan merupakan bencana alam, melainkan bencana akibat ketidakmampuan pengelolaan debit air secara berkelanjutan. Hal itu mengemuka pada seminar yang diadakan Sekolah Ilmu Lingkungan Hidup Universitas Indonesia (SIL UI) serta Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Rabu (3/3/2021).

Tema yang diusung dalam seminar ini adalah ”Mencari Pembelajaran Penanggulangan Banjir Kawasan Perkotaan Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, dan Cianjur (Jabodetabekjur) untuk Percepatan Sinergitas Pemangku Kepentingan”. Menurut Direktur SIL UI Tri Edhi Budhi Soesilo, hasil diskusi akan diteruskan kepada Pemerintah Daerah DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Banten sebagai pertimbangan kebijakan dan langkah mitigasi banjir.

Editor:
nelitriana
Bagikan